|
Ayam Serama Jantan, tegak dan busung |
Ayam Serama
Ayam serama merupakan ras ayam terkecil didunia, yang telah menggeser ayam kate sebagai rivalnya. Ukuran ayam ini hanya kurang lebih sekepal tangan orang dewasa dengan bobot dibawah 500gr. Dengan 3 tipe dasar antara lain :
- Slim dengan ciri tinggi dan ramping
- Apple/ball berbentuk bulat
- Ideal yaitu kombinasi slim dan apple
|
Contoh 3 tipe ayam Serama |
Bentuk ayam serama seperti miniatur ayam biasa dengan dada busung dan postur tegak selain itu bila bergaya ayam Serama meluruskan sayapnya ke bawah dan menarik kepalanya ke belakang hingga seperti tentara yang sedang berbaris. Saat ini banyak pemahaman yang keliru terhadap bentuk Serama itu sendiri. Kaki berbulu, Ekor mengejar kepala, warna kaki dan lainnya tidak bisa menjadi patokan bukan ayam Serama. Karena ayam ini adalah rekayasa genetik secara alami hingga menghasilkan generasi genetik yang cacat. Cacat disini diartikan pemelencengan bentuk ke bentuk lain. Hasilnya ayam serama dengan bentuk tegak dan dada busung yang kerdil. Harga ayam serama untuk kwalitas lomba tidak main-main harganya. Hal ini disebabkan karna sulitnya ayam serama ini di ternak dan hasilnya tidak semua hasil ternakan dari ayam Serama bagus menjadi ayam Serama bagus. Juga sebaliknya. Dari data yang ada di Indonesia pernah ayam Serama menembus harga 100Jt. Harga yang fantastis untuk dijadikan lahan hobby serta bisnis.
|
Ayam Serama @ Gold's Serama Farm |
Asal Usul Ayam Serama.
Ada beberapa versi sejarah tentang asalnya ayam Serama ini. Versi pertama mengatakan ayam Serama merupakan ayam yang memang sejak semulanya ada di hutan Malaysia. Tapi sebagian lagi menyebutkan ayam ini hasil silangan Wee Yean Een, seorang “penghulu ayam”asal Kelantan, Malaysia.
Pada tahun 1971
Wee Yean Een memulai menyilangkan ayam lokal Kapan
alias Kate Kaki Panjang dengan ras ayam Modern Game Bantam.
Ayam Kapan dipilih lantaran memiliki sayap menjuntai lurus ke bawah. Sedangkan Modern Game Bantam memiliki postur badan tegap, leher panjang dan tertarik ke belakang menyerupai huruf S.
|
Nenek moyang ayam Serama |
|
Sri rama yang gagah |
Pada tahun 1973 Wee Yean Een menyilangkan keturunan pertama hasil perkawinan antar ayam Kapan dan Modern Game Bantam dengan jenis ayam Sutera (Silkie Bantams). Perkawinan tersebut akhirnya melahirkan ayam sutera berpostur badan kecil. Wee Yean Een nampaknya masih tidak puas dengan hasil persilangan tersebut. Penghulu ayam itu lalu menjodohkan keturunan ke dua tersebut dengan Kate Jepang. Ayam ini punya warna bulu indah serta bentuk ekor berdiri tegak. Pada tahun 1988 mak comblang ayam itu akhirnya berhasil mencetak ayam kate dengan bobot kurang dari 500 gr dan
tinggi hanya berkisar15 – 25 cm saja saat usia dewasa.Wee Yean Een lantas memberi nama “Serama” kepada ayam berbadan mikro itu. Julukan tersebut ia berikan lantaran ayam hasil kreasinya itu memiliki gaya dan penampilan gagah layaknya Sri Rama tokoh pewayangan dalam kisah Ramayana. Lidah Wee Yean Een menyebut Sri Rama berubah menjadi berlafal Serama.
Karakter Ayam Serama.
Biarpun tubuhnya mini dan bukan ayam petarung, nyali ayam Serama sangat besar. Ayam Serama tidak segan-segan lebih dulu menyerang sekalipun tubuh lawannya jauh lebih besar. Untuk masalah birahi, Seramapun pada usia yg sangat mudapun sudah berani mengawini si betina dewasa sekalipun tidak sampai terjadi penetrasi. Namun disayangkan daya tetas telur tergolong rendah ketimbang daya tetas ayam lainnya. Angka kematian embrio telurnya secara genetik sebagian di usia 14 hari mati di dalam. Belum lagi tidak kuatnya anakan keluar dari cangkangnya sendiri. Semua itu mengakibatkan budi daya ayam Serama ini sangat sulit. Sisi baiknya menyangkut harganya yang sangat stabil.
|
Daya tetas rendah |
Publikasi Ayam Serama.
Ayam Serama awalnya dipublikasikan pada tahun 1990 melalui kontes pertama yang diselenggarakan di Perlis. Dalam perlombaan Wee Yean Een tampil sebagai salah satu juri. Selain di Malaysia kontes ayam serama juga banyak digelar di Thailand. Di Indonesia Serama mulai dipertandingkan pada tahun 2005 di Ancol, Jakarta. Saat itu masa keemasan bagi Serama nasional. Kini ketika masa keemasan ayam Serama ini surut di tahun 2005 karena isu flu burung, ayam Serama Nasional kini telah bangkit kembali melewati masa kejayaannya dulu. Awal 2010 melalui media elektronik dan dunia maya perkembangan ayam Serama Indonesia meroket naik.
Dengan diadakannya lomba ayam Serama pertama pasca wabah flu burung yang diadakan Asosiasi Pengemar Serama Indonesia (APASI), kebangkitan ayam Serama sudah tak terbendung lagi. Hingga tak kurang ribuan penggemar telah mengkoleksi hingga menernakan ayam Serama saat ini.